Selasa, 29 Agustus 2017

Artikel VERMICULARIS



VERMICULARIS
  
     Cacing enterobius vermicularis menyebabkan infeksi cacing kremi yang disebut juga enterobiasisatau oksiurisis. Infeksi biasanya melalui telur cacing pindah dari daerah sekitar anus penderita pakaian, seperei atau mainan. Kemudian melalui jari-jari tangan. Setelah telur cacing tertelan lalu larvanya meletas didalam usus kecil dan tumbuh menjadi cacing dewasa di dalam usus besar (proses pematangan memakan waktu 2-6 minggu). Cacing dewasa betina bergerak pada malam hari disekitar anus untuk menyimpan telurnya didalam lipatan kulit.

GEJALA :
1. Rasa gatal hebat di sekitar anus
2. Nafsu makan berkurang berat badan menurun (jika sudah terjadi iritasi yang parah)
3. Menganggu disaat tidur di malam hari

Infeksi cacing kremi dapat disembuhkan melalui pemberian dosis tunggal, obat anti parasit mebendazole, albendazole atau pirantel pamoat.
Langkah-langkah umum yang dapat dilakukan mengendalikan infeksi cacing kremi
1. Mencuci tangan sebelum makan dan menjaga kebersihan setelah buang air besar
2. Memotong kuku dan mencegah kebersihan kuku
3. Menghindari penggarukan daerah anus karena bisa mencemari jari-jari tangan dan setiap benda yang disentuh.

PENCEGAHAN:
Sangat penting menjaga kebersihan pribadi, dengan menitik beratkan kepada mencuci tangan setelah buang air besar dan sebelum menyiapkan makanan. Pakaian dalam dan seperei penderita sebaiknya dicuci sesering mungkin dan dijemur dibawah matahari.




Artikel PAP SMEAR



PAP SMEAR

Pap smear adalah sebuah prosedur untuk mendeteksi kanker serviks pada wanita. Manfaat dari pap smear adalah untuk mendeteksi dini kanker serviks, yang sangat penting untuk pengobatan sejak prekanker, agar peluang kesembuhannya menjadi lebih besar.

Pemeriksaan pap smear juga dapat mendeteksi perubahan sel-sel leher rahim yang kemungkinan dapat berubah menjadi kanker di masa depan. Mendeteksi sel abnormal sejak dini dengan melakukan tes pap smear, merupakan langkah pertama anda dalam menghentikan kemungkinan kanker serviks.

Tes pemeriksaan sel kanker atau yang disebut dengan pap smear sebaiknya di lakukan saat wanita dengan usia 21-65 tahun. Dalam situasi tertentu wanita tidak perlu lagi menjalani tas pap smear ketika setelah histerektomi  total yakni operasi pengangkatan leher rahim. Jika histerektomi anda lakukan saat non kanker, seperti fibroid rahim, anda tidak perlu lagi menjalani tes pap smear secara rutin. Usia tua umumnya dapat mempertimbangkan menghentikan pengujian pap smear pada wanita yang berusia 65 tahun ke atas, hanya tanda sebelumnya tidak menunjukan tanda tanda kanker serviks.

Pap smear adalah cara yang paling aman untuk deteksi kanker serviks. Namun ada kemungkinan pasien menerima hasil palsu yang berarti tes menunjukan tidak ada kelainan padahal anda memiliki sel-sel abnormal faktor-faktor yang dapat menyebabkan hasil palsu meliputi:
Jumlah sel yang dikumpulkan tidak memadai sel-sel abnormal hanya sedikit darah atau inflamasi sel menutupi sel-sel abnormal.

Untuk memastikan bahwa hasil pap smear anda akurat, ikuti tes berikut ini sebelum menjalani tes ;
Hindari hubungan intim, hindari obat-obatan viginal, hindari spermesida atau alat kontrosepsi yang mengandung bahan kimia dan jangan menjalani pap smear saat misturasi.

Sabtu, 26 Agustus 2017

Artikel DHF TEST



DHF TEST

A. Pengertian
Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk kedalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypty yang terdapat pada anak dan orang dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang disertai ruam atau tanpa ruam

B. Analisis Hasil Pemeriksaan Laboratorium
1. Rumple Leed 70,2 % kasus DBD mempunyai hasil uji Rumple Leed (+). Hasil (+) menandai Fragilitas Kapiler darah meningkat.
2. Hitung Trombosit Pada DBD umumnya terdapat trombositopenia pada hari ke 3 –8 ( < 100.000 / µL). Nilai Normal: 150.000 –400.000 / µL. 
3. Hitung Leukosit Pada DBD kadar leukosit bisa normal dan bisa juga menurun. Nilai normalnya ialah ( 5000-10000 / µL).
4.  Hitung Hematokrit
5.  Pada DBD terjadi peningkatan Hematokrit ≥ 20 % nilai awal, yang umumnya dimulai pada hari ke–3 Demam.
Hal ini diakibatkan oleh kebocoran Plasma. Normalnya :
Pria 40–48%
Wanita 37 - 43 % 
Anak anak 33 - 38 %

C. Pencegahan penyakit DHF
  1. Pencegahan secara mekanik Gerakan 3 M 
     a)      Menguras tempat 
     b)      Menutup rapat tempat penampungan air 
     c)      Mengubur atau menyingkirkan barang
  2. Pencegahan secara kimia
     Pemberantasan vector : 
   a) Fogging ( penyemprotan ), kegiatan ini dilakukan bila hasil penyelidikan epidemiologis memenuhi kriteria.
     b) Abatisasi Semua tempat penampungan air di rumah dan bangunan yang ditemukan  jentik Aedes aegypti ditaburi bubuk abate dengan dosis 1 sendok makan peres (10 gram) abate untuk 100 liter air.
  3. Pencegahan secara biologi
     Pencegahan DBD secara biologis juga cukup efektif, yaitu dengan menggunakan ikan pemakan jentik dan bakteri.

Artikel NEOPLASMA



NEOPLASMA

         Neoplasma adalah sekumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus–menerus secara tidak terbatas, tidak terkordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh.
            Beberapa neoplasma membutuhkan dukungan endokrin, dan tergantungan semacam ini kadang kadang dapat diekspolitasi untuk merugikan neoplasma tersebut. Semua neoplasma bergantung pada penjamu untuk memenuhi kebutuhan gizi dan aliran darah.
              Sering disebut sebagain tumor dan ilmu tentang tumor sering di sebut onkologi dalam onkologi, pembagian neoplasma menjadi kategori jinak dan ganas. Suatu tumor di katakan jinak apabila mikroskopik dan makroskopinya dianggap relatif, tidak dapat menyebar ke tempat lain. tumor ganas (maligna) secara kolektif di sebut kangker, kangker dapat menyerbu dan merusak struktur di dekatnya dan menyebar ketempat jauh serta menyebabkan sedemikian memetikan. Sel neoplasma bersit pesaing dan parasitic dan memiliki sifat diantaranya :
a.       Tumbuh aktif
b.      Otonom
c.       Tidak berguna bagi tubuh
 Penyakit neoplasma juga memiliki beberapa jenis –jenis yang berbeda yaitu :
a.       Non neoplasma ( biasanya bekas dari infeksi )
b.      Eopasma tumor
c.       Neoplasma kangker (ganas)
d.      Kista
e.       Hipertrofi
         Penyakit neoplasma adalah penyakit yang menyerang tubuh kita secara beransur – ansur dan juga memiliki dampak bagi tubuh kita antara lain : 
1. Dampak neoplasma jinak
1.      Menghambat sirkulasi darah
2.      Desmoplasi
3.      Infrak
4.      Nekrotisasi
       2. Dampak neoplasma ganas
1.      Merusak organ tubuh
2.      Invitrasi / invasi
      3. Dampak sistimatik
a.       Menurunnya daya tahan tubuh
b.      Mudah terjadinya infeksi
c.       Menurunnya nafsu makan
d.      Menurunnya berat badan
e.       Anaemia
f.        Menggangu kerja fungsi organ
g.       Kesakitan / nyeri
h.      Kematian

   Penyebab terjadinya penyakit neoplasma adalah
1.      Virus
2.      Agen visik
3.      Bahan kimia
4.      Faktor makanan
5.      Agen humoral
   Pencegahan terjadinya penyakit neoplasma yaitu ;
a.       Tingkatkan konsumsi sayur – sayuran segar
b.      Meningkatakan masukan serat
c.       Banyak memakan  makanan yang banyak mengandung vitamin A
d.      Melakukan pengontrolan berat badan
e.       Kurangi merokok
f.        Hindari kulit dari paparan matahari yang berlebihan karena akan menyebebkan penyakit kangker epidermis.

STRUKTUR KEPENGURUSAN HMJ ANALIS KESEHATAN PERIODE 2024

STRUKTUR KEPENGURUSAN HMJ ANALIS KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES BENGKULU      PERIODE TAHUN  2024 BADAN PENGURUS HARIAN (BPH) Ketua           ...