Selasa, 01 Agustus 2017

Artikel ALKALIMETRI



ALKALIMETRI

           Alkalimetri adalah pengukuran konsentrasi basa dengan menggunakan larutan baku asam. Oleh sebab itu, keduanya disebut juga sebagai titrasi asam-basa.
           Titrasi adalah poses mengukur volume larutan yang terdapat buret yang ditambahkan ke dalam larutan lain yang diketahui volumenya sampai terjadi reaksi sempurna. Titik dalam titrasi dimana titran yang telah ditambahkan cukup untuk bereaksi secara tepat dengan senyawa yang ditentukan disebut titik ekivalen. Titik ini sering ditandai dengan perubahan warna senyawa yang disebut titik ekivalen. dari reaksi netralisasi adalah titik pada reaksi dimana asam dan basa keduanya setara, yaitu dimana keduanya tidak ada yang berlebihan. Dalam titrasi, suatu larutan yang akan dinetralkan, misal asam, ditempatkan di dalam  bersamaan dengan beberapa tetes indikator asam basa. Kemudian larutan lainnya (misal basa) yang terdapat di dalam, ditambahkan ke asam. Pertama-tama ditambahkan cukup banyak, kemudian dengan tetesan hingga titik ekivalen.
         Titik ekivalen terjadi pada saat terjadinya perubahan warna indikator. Titik pada titrasi dimana indikator warnanya berubah disebut titik akhir. Titrasi biasanya merupakan larutan elektrolit kuat seperti NaOH dan HCl yang diperlukan untuk bereaksi sempurna oleh zat yang dianalisis yang disebut sebagai titik ekivalen. Perbedaan titik akhir dan titik ekivalen disebut sebagai kesalahan titik akhir. Kesalahan titk akhir adalah kesalahan acak yang berbeda untuk setiap sistem. Kesalahan ini bersifat aditif dan determinan dan nilainya dapat dihitung. Dengan menggunakan metode dan kesalahan titik akhir ditekan sampai nol.
 Dalam alkalimetri kita menggunakan larutan standar untuk menentukan konsentrasinya. Larutan standar adalah larutan yang dengan tepat dapat diketahui konsentrasinya dan dipakai sebagai pereaksi. Larutan standar dapat digolongkan menjadi:
a.                  a.   Larutan standar primer
            larutan yang konsentrasinya sudah diketahui dengan pasti untuk menstandarkan suatu larutan.
Syarat-syarat larutan standar primer: 
·   Memiliki kemurnian yang tinggi 
·   Mudah diperoleh dan dikeringkan 
·   Mudah diperiksa kemurniannya 
·   Tidak bersifat higroskopis, tidak mudah teroksidasi oleh udara Contoh larutan standar primer
Asam: H2SO4, H2C2O4, C6H5COOH, (COOH) (COOK) C6H4. 
Basa: Na2CO3, MgO, Na2B4O7.
b.      Larutan standar sekunder
            Larutan standar yang konsentrasinya dapat diketahui dengan menggunakan larutan standar primer sebagai pembanding.
Contoh: NaOH, KOH, KMnO4.
c.       Larutan standar tersier
            Larutan standar yang konsentrasinya dapat diketahui dengan menggunakan larutan standar sekunder sebagai pembanding.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STRUKTUR KEPENGURUSAN HMJ ANALIS KESEHATAN PERIODE 2024

STRUKTUR KEPENGURUSAN HMJ ANALIS KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES BENGKULU      PERIODE TAHUN  2024 BADAN PENGURUS HARIAN (BPH) Ketua           ...