Kamis, 10 Agustus 2017

Artikel NEKROSIT




Nekrosit

      Kematian Jaringan atau Nekrosit
Nekrosit merupakan kematian sel sebagai akibat dari adanya kerusakan selakut atau trauma (misalnya: kekurangan oksigen, perubahan suhu yang ekstrem, dan cedera mekanis), dimana kematian sel tersebut terjadi secara tidak terkontrol yang dapat menyebabkan rusaknya sel, adanya respon peradangan dan sangat berpotensi menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Stimulus yang terlalu berat dan berlangsung lama serta melebihi kapasitas adaptif sel akan menyebabkan kematian sel di mana sel tidak mampu lagi mengompensasi tuntutan perubahan. Sekelompok sel yang mengalami kematian dapat dikenali dengan adanya enzim-enzim lisis yang melarutkan berbagai unsur sel serta timbulnya peradangan. Leukosit akan membantu mencerna sel-sel yang mati dan selanjutnya mulai terjadi perubahan-perubahan secara morfologis. Nekrosis biasanya disebabkan karena stimulus yang bersifat patologis. Selain karena stimulus patologis, kematian sel juga dapat terjadi melalui mekanisme kematian sel yang sudah terprogram di mana setelah mencapai masa hidup tertentu maka sel akan mati. Mekanisme ini disebut apoptosis, sel akan menghancurkan dirinya sendiri (bunuh diri/suicide), tetapi apoptosis dapat juga dipicu oleh keadaan iskemia.
    
     Penyebab nekrosis
     a.       Iskhemi
Iskhemi dapat terjadi karena perbekalan (supply) oksigen dan makanan untuk suatu alat tubuh terputus. Iskhemi terjadi pada infak, yaitu kematian jaringan akibat penyumbatan pembuluh darah.
     b.       Agens biologik
Toksin bakteri dapat mengakibatkan kerusakan dinding pembuluh darah dan trombosis. Toksin ini biasanya berasal dari bakteri-bakteri yang virulen, baik endo maupun eksotoksin. Bila toksin kurang keras, biasanya hanya mengakibatkan radang. Virus dan parasit dapat mengeluarkan berbagai enzim dan toksin, yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi jaringan, sehingga timbul nekrosis.
     c.        Agens kimia
Dapat eksogen maupun endogen. Meskipun zat kimia merupakan juga zat yang biasa terdapat pada tubuh, seperti natrium dan glukose, tapi kalau konsentrasinya tinggi dapat menimbulkan nekrosis akibat gangguan keseimbangan kosmotik sel.
     d.      Agens fisik Trauma, suhu yang sangat ekstrem, baik panas maupun dingin, tenaga listrik, cahaya matahari, tenaga radiasi.
     e.       Kerentanan (hypersensitivity)
Kerentanan jaringan dapat timbul spontan atau secara didapat (acquired) dan menimbulkan reaksi imunologik.

Cara mengatasi :
      Biasanya pengobatan nikrosit dilakukan dengan dua proses yag berbeda, biasanya penyebab yang mendasari nikrosit diperlakukan sebelum jaringan mati sendii, dapat ditangani sebagian contoh seperti digigit ular, atau laba-laba akan menerima anti racun untuk menghentikan penyebaran racun, sedangkan pasien yang terinfeksi akan menerima antibiotic dan juga bias dilakukan terapi standar nikrosis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STRUKTUR KEPENGURUSAN HMJ ANALIS KESEHATAN PERIODE 2024

STRUKTUR KEPENGURUSAN HMJ ANALIS KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES BENGKULU      PERIODE TAHUN  2024 BADAN PENGURUS HARIAN (BPH) Ketua           ...