HEMOGLOBINURA
Hemoglobin adalah metaloprotein
(protein yang mengandung zat besi) di dalam sel darah merah. Hemoglobin
memiliki fungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh,
pada mamalia dan hewan lainnya. hemoglobin juga merupakan pengusung karbon dioksida
kembali menuju paru-paru untuk dihembuskan keluar tubuh. Sedangkan urea adalah suatu
zat yang mengandung nitrogen dan biasanya dibersihkan dari darah oleh ginjal ke
dalam urin.
Hemogloninuria adalah keadaan
dimana hemoglobin diekskresi ke dalam urin. Hemoglobinuria terjadi karena
proses hemolisis intravaskuler (pemecahan eritrosit di dalam pembuluh darah).
Hemolisis tersebut menyebabkan pembebasan Hb kedalam plasma, menyebabkan
hemoglobinuria dan membuat warna yang abnormal pada urine dari merah, coklat
sampai kehitaman.
Pada
hemolisis kronis biasanya tidak terjadi hemoglobinuria karena hemoglobin yang
dibebaskan segera ditangkap oleh sistem retikuloendotelial.
Kelainan-kelainan yang
menimbulkan hemoglobinuria:
1. Berbagai macam infeksi contohnya infeksi parasit malaria, proses hemolisis karena keracunan.
2. Karena adanya hipersensitivitas contohnya reaksi hipersensitif terhdp sulfa atau bahan kimiawi.
3. Reaksi hemolisis karena bahan fisika seperti panas.
4. Adanya defek terhadap erit menyebabkannya tidak tahan terhadap suasana asam.
5. Akibat tingginya titer hemaglutinin
6. Hemolisis intravaskuler pada reaksi transfusi darah yang inkompatibel
7. Pada hemolisis massif apabila aquades masuk dl sirkulasi darah (kesalahan pemberian cairan infus).
1. Berbagai macam infeksi contohnya infeksi parasit malaria, proses hemolisis karena keracunan.
2. Karena adanya hipersensitivitas contohnya reaksi hipersensitif terhdp sulfa atau bahan kimiawi.
3. Reaksi hemolisis karena bahan fisika seperti panas.
4. Adanya defek terhadap erit menyebabkannya tidak tahan terhadap suasana asam.
5. Akibat tingginya titer hemaglutinin
6. Hemolisis intravaskuler pada reaksi transfusi darah yang inkompatibel
7. Pada hemolisis massif apabila aquades masuk dl sirkulasi darah (kesalahan pemberian cairan infus).
Kelainan Laboratorik
Hemoglobinuria dibuktikan dengan adanya urine berwarna merah, sedangkan sedimen urin mengandung eritrosit.
Diagnosa
1. Urin merah, tes Benzidin positif (+) dan tidak ada eritrosit dalam sedimen.
2. Albumin urin positif (+)
3. Serum berwarna merah (hemoglobinemia)
1. Urin merah, tes Benzidin positif (+) dan tidak ada eritrosit dalam sedimen.
2. Albumin urin positif (+)
3. Serum berwarna merah (hemoglobinemia)
Hemoglobinuria pada Hewan
Cairan tubuh yang mudah diperoleh adalah darah. Darah
mempunyai berbagai macam fungsi dan
diantaranya yang penting
dalam menjalankan fungsi darah adalah hemoglobin. Berat
molekul hemoglobin rata-rata 68.000. Secara normal dapat
melalui saringan glomerulus, tetapi ditubulus
renalis akan diserap kembali, sehingga
dalam urin tidak didapatkan hemoglobin.
Jika fisiologi darah dan ginjal terganggu, antara lain karena bakteri, parasit, zat kimia, defisiensisuatu zat ataupun oleh sebab lainnya yang menyebabkan lisisnya eritrosit, maka hemoglobin akan banyak dibebaskan, sehingga dalam plasma darah akan banyak didapatkan hemoglobin.
Ginjal mempunyai batas maksimurn dalam penyerapan kembali suatu zat yang disebut ambang-renal. Bila hemoglobin bebas terlalu banyak dalam plasma dan melampaui ambang renal maka akan terjadi hemoglobinuria, Walaupun hemoglobinuria tidak hanya disebabkan lisisnya eritrositsebelwn nelewati glomerulus.
Akibat terjadinya hemoglobinuria tidak hanya mempunyai dampak negatif yang langsung diderita oleh sapi, tetapi juga akan dirasakan peternak.
Akibat tersebut antara lain turunnya kemampuan bekerja sapi, penurunan produksi susu, kekurusan sehingga menurunkan produksi daging dan yang sangat dirasakan peternak adalah bila terjadi kematian mendadak, abortus ataupun daging diafkir karena ikterus atau terlalu kurus.
Jika fisiologi darah dan ginjal terganggu, antara lain karena bakteri, parasit, zat kimia, defisiensisuatu zat ataupun oleh sebab lainnya yang menyebabkan lisisnya eritrosit, maka hemoglobin akan banyak dibebaskan, sehingga dalam plasma darah akan banyak didapatkan hemoglobin.
Ginjal mempunyai batas maksimurn dalam penyerapan kembali suatu zat yang disebut ambang-renal. Bila hemoglobin bebas terlalu banyak dalam plasma dan melampaui ambang renal maka akan terjadi hemoglobinuria, Walaupun hemoglobinuria tidak hanya disebabkan lisisnya eritrositsebelwn nelewati glomerulus.
Akibat terjadinya hemoglobinuria tidak hanya mempunyai dampak negatif yang langsung diderita oleh sapi, tetapi juga akan dirasakan peternak.
Akibat tersebut antara lain turunnya kemampuan bekerja sapi, penurunan produksi susu, kekurusan sehingga menurunkan produksi daging dan yang sangat dirasakan peternak adalah bila terjadi kematian mendadak, abortus ataupun daging diafkir karena ikterus atau terlalu kurus.
Pencegahan dan pengobatan
hemoglobinuria tergantung dari penyebab penyakit. Oleh
karena banyak penyebab yang dapat mengakibatkan
hemoglobinuria maka perlu diagnose yang teliti. Bila
penyebabnya adalah bakteri, secara mum dapat
diberikan antibiotik yang disertai pemberian antiserum
bakteri yang bersangkutan, Pencegahan
dapat dilakukan dengan vaksinasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar