ARGENTOMETRI
Pengertian
Argentometri
Argentometri
merupakan titrasi yang melibatkan reaksi antara ion halida (Cl-, Br-, I-)
dengan menggunakan larutan standard perak. Dasar titrasi adalah pembentukan
endapan yang tidak mudah larut anataran titiran dan analit. Metode yang di
gunakan dalam argentometri
v METODE MOHR :
Prinsip : AgNO3 akan bereaksi dengan NaCl membentuk endapan AgCl yang berwarna putih. Bila semua Cl- sudah habis bereaksi dengan Ag+ dari AgNO3, maka kelebihan sedikit Ag+ akan bereaksi dengan CrO42- dari indikator K2CrO4 yang ditambahkan, ini berarti titik akhir titrasi telah dicapai, yaitu bila terbentuk warna merah bata dari endapan Ag2CrO4.
Prinsip : AgNO3 akan bereaksi dengan NaCl membentuk endapan AgCl yang berwarna putih. Bila semua Cl- sudah habis bereaksi dengan Ag+ dari AgNO3, maka kelebihan sedikit Ag+ akan bereaksi dengan CrO42- dari indikator K2CrO4 yang ditambahkan, ini berarti titik akhir titrasi telah dicapai, yaitu bila terbentuk warna merah bata dari endapan Ag2CrO4.
v Reaksinya:
Tingkat keasaman (pH) larutan yang mengandung NaCl berpengaruh pada titrasi. Titrasi dengan metode Mohr dilakukan pada pH 8. Jika pH terlalu asam (pH < 6), sebagian indikator K2CrO4 akan berbentuk HCrO4-, sehingga larutan AgNO3 lebih banyak yang dibutuhkan untuk membentuk endapan Ag2CrO4. Pada pH basa (pH > 8), sebagian Ag+ akan diendapkan menjadi perak karbonat atau perak hidroksida, sehingga larutan AgNO3 sebagai penitrasi lebih banyak yang dibutuhkan.
Tingkat keasaman (pH) larutan yang mengandung NaCl berpengaruh pada titrasi. Titrasi dengan metode Mohr dilakukan pada pH 8. Jika pH terlalu asam (pH < 6), sebagian indikator K2CrO4 akan berbentuk HCrO4-, sehingga larutan AgNO3 lebih banyak yang dibutuhkan untuk membentuk endapan Ag2CrO4. Pada pH basa (pH > 8), sebagian Ag+ akan diendapkan menjadi perak karbonat atau perak hidroksida, sehingga larutan AgNO3 sebagai penitrasi lebih banyak yang dibutuhkan.
v Metode Volhard
Kegunaannya
untuk penetapan kadar perak atau garamnya, penetapan kadar halida (Cl, Br, I).
Prinsip penetapan kadar perak ditetapkan dengan cara titrasi langsung. Larutan
standarnya larutan tiosianat (KCSN atau NH₄CNS).
Indikator menggunakan besi (III) amonium sulfat. Titik akhir titrasinya
terbentuk kompleks besi (III) tiosianat Fe(CNS)²⁺
yang larut, berwarna merah.
v Reaksinya:
Ag⁺ + NH₄CNS AgCNS (endapan
putih) + NH₄⁺
Jika
Ag⁺ sudah habis, maka kelebihan 1 tetes NH₄CNS + Fe³⁺
Fe(CNS)²⁺ + NH₄⁺
v Metode Fajans
Titrasi
argentometri yang menggunakan indicator adsorbsi ini dikenal dengan sebutan
titrasi argentometri metode Fajans. Sebagai contoh marilah kita gunakan titrasi
ion klorida dengan larutan standart Ag+.
v Reaksinya:
Ag+(aq) + Cl-(aq) -> AgCl(s)
(endapan putih).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar