WATER
STILL / DESTILATOR AIR
Destilator air adalah alat yang digunakan untuk melakukan penyulingan air
(destilasi), diperoleh air murni hasil
penyulingan (aquades). Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan
bahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih. Dalam penyulingan, campuran
zat didihkan hingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali dalam
bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih
dulu. Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpin dahan
massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan,
masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal destilasi
didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton.
Ada berbagai cara yang sering dilakukan untuk mendapatkan air
bersih yaitu: perebusan, penyaringan, destilasi dan lain-lainnya. Cara
perebusan dilakukan hanya untuk mematikan kuman dan bakteri-bakteri yang
merugikan, namun kotoran yang berupa padatan-padatan kecil tidak bisa terpisah
dengan air. Penyaringan digunakan hanya untuk menyaring kotoran-kotoran yang
berupa padatan kecil, namun kuman dan bakteri yang merugikan tidak bisa
terpisah dari air. Cara destilasi merupakan cara yang efektif yang digunakan untuk
menghasilkan air bersih yang bebas dari kuman, bakteri, dan kotoran yang berupa
padatan kecil. Pada proses destilasi, yang diambil hanya air kodensatnya, kuman
dan bakteri akan mati oleh proses pemanasan, dan kotoran akan mengendap di
dasar basin.
Proses destilasi didahului dengan penguapan senyawa cair
dengan pemanasan, dilanjutkan dengan pengembunan uap yang terbentuk dan
ditampung dalam wadah terpisah untuk mendapatkan destilat. Dasar proses
destilasi adalah keseimbangan senyawa folatil antara fase cair dan fase uap.
a. Destilasi
Air
Destilasi sederhana adalah salah
satu cara pemurnian zat cair yang tercemar oleh zat padat/zat cair lain dengan
perbedaan titik didih cukup besar, sehingga zat pencemar/pengotor akan
tersimpan dalam residu. Destilasi ini digunakan untuk memisahkan campuran cair-cair,
misalnya air-alkohol, air-aseton, dll. Alat yang digunakan dalam proses
destilasi ini antara lain, labu destilasi, penangas, termometer,
pendingin/kondensor leibig, konektor/klem, statif, adaptor, penampung,
pembakar, kaki tiga dan kasa.
b. Komponen-komponen
Sistem Destilasi Air
- Heater (pemanas)
Yaitu
suatu alat berbentuk tabung yang berfungsi memanaskan air hingga terjadi
penguapan.
- Kondensor
Kondensor adlah alat yang digunakan untuk
mengubah bentuk uap menjadi air, yitu dengan cara menurunkan suhu uap tersebut
hingga mencapai suhu pengembunan yang sesuai.
- Saringan Uap/Filter
Saringan/filter adalah
alat untuk memisahkan benda asing yang ikut bersirkulasi ke dalam suatu sistem
yang sifatnya merusak sistem tersebut.
-Katup Solenoid
Katup solenoid adalah katup yang dapat terbuka
dan tertutup dengan menggunakan gaya elektromagnetik.
-Salinometer
Salinometer digunakan untuk mengukur kadar
garam yang terkandung dalam air laut, apabila konsentrasi garam melebihi batas
maka lampu akan menyala dan katup solenod akan terbuka.
-Gelas Penduga
Gelas penduga adalah suatu alat untuk mengetahui
tinggi rendahnya air dalam ketel destilasi air laut.
-Thermometer
Thermometer adalah alat yang digunakan untuk
mengukur suhu, bejerja berdasarkan pada mengembang dan mengempisnya sejumlah
air raksa atau zat lain.
-Flowmeter
Flowmeter adalah alat yang digunakan untuk
mengetahui banyaknya air tawar yang dihasilkan oleh distilling plant.
-Ejektor
Ejektor bekerja
berdasarkan prinsip bernoulli, yaitu jika kecepatan fluida tinggi maka tekanan
rendah dan sebaliknya jika kecepatan fluida rendah maka tekanannya akan tinggi.
c. Aquades
Aquades
adalah air hasil destilasi/penyulingan sama dengan air murni atau H2O,
karena H2O hampir tidak mengandung mineral. Sedangkan air mineral
adalah pelarut yang universal. Oleh karena itu air dengan mudah menyerap atau
melarutkan berbagai partikel yang ditemuinya dan dengan mudah menjadi tercemar.
Dalam siklusnya di dalam tanah, air terus bertemu dan melarutkan berbagai
mineral anorganik, logam berat dan mikroorganisme. Jadi, air mineral bukan aquades
(H2O) karena mengandung banyak mineral.
Klasifikasi
aquades berdasarkan proses destilasi
1.
Aquadest (Aqua
Destilata), yaitu air yang dihasilkan dari satu kali proses penyulingan. Sering
disebut air murni namun tetap mengandung mineral tertentu.
2.
Aquabidest (Aqua
Bidestilata), yaitu air yang dihasilkan dari proses destilasi/penyulingan
bertingkat(2x proses destilasi/penyulingan) dan mengandung mineral lebih
sedikit dari aquadest.
3.
Aquademin (Aqua
Demineralisata), yaitu air bebas mineral baik ion positif yang berasal dari
logam (besi, magnesium, dll), kesadahan (kalsium, dll) maupun ion negatif yang
berasl dari udara, gas halogen, belerang serta memenuhi persyaratan
mikroorganisme tertentu.
Manfaat Aquades:
- Untuk melarutkan/mencairkan bahan kimia
- Untuk perawatan/pengisisan aki mobil/motor
- Untuk kegiatan medis, praktikum kimia maupun biologi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar