Kamis, 24 Agustus 2017

Artikel CHOLINESTERASE



CHOLINESTERASE

Cholinesterase dikenal sebagai enzim yang menghidrolisis asetil kolin menjadi asam asetat dan kolin. Cholinesterase atau disebut enzim asetylcholinesterase adalah suatu enzim yang terdapat didalam membran sel terminal saraf kolinergik juga pada membran lainnya, seperti dalam plasma darah, sel plasenta yang berfungsi sebagai katalis untuk menghidrolisis acetylcholine menjadi choline dan acetat. Acetylcholine adalah suatu agen yang terdapat dalam fraksi ujung syaraf dari sistem syaraf yang akan menghambat penyebaran impuls dari neuron ke post ganglionik.
          Cholinesterase disintesis didalam hati atau liver, terdapat dalam sinaps, plasma darah dan sel darah merah. Sekurang-kurangnya ada 3 jenis cholinesterase utama, yaitu enzim cholinesterase yang terdapat dalam sinaps, cholinesterase dalam plasma, dan cholinesterase dalam sel darah merah. Cholinesterse sel darah merah merupakan enzim yang ditemukan dalam sistem saraf, sedangkan cholinesterase plasma diproduksi didalam hati. Cholinesterase dalam darah umumnya digunakan sebagai parameter keracunan pestisida, karena cara ini lebih mudah dibandingkan pengukuran cholinesterase dalam sinaps.
Ada dua jenis cholinesterase didalam tubuh, yaitu cholinesterase I atau cholinesterase sejati serta cholinesterase II atau pseudokolin esterase.Enzim yang kedua ini disebut juga sebagai asilkolin asilhidrolase atau benzoil cholinesterase.Enzim ini terdapat dalam sel darah merah, paru-paru, ujung saraf, lempeng motorik di sambungan saraf otot rangka, limpa, dan substansi kelabu dari otak.Di dalam tubuh, enzim ini dengan cepat sekali memecah asetilkolin menjadi asetat dan kolin. Proses ini sangat penting dalam pengantaran impuls saraf melalui sambungan saraf atau sinaps. Cholinesterase II ditemukan dalam hati, jantung, pancreas, substansi putih dari otak dan serum. Meskipun fungsi enzim ini dalam fisiologi belum diketahui, akan tetapi pengukuran enzim ini secara klinis bermanfaat. Sedikit sulit untuk membedakan kedua jenis cholinesterase ini, oleh karena keduanya sama-sama dapat menghidrolisis substrat sintesis asetilkolin bromida menjadi ion asetat.
Pengukuran aktivitas enzim cholinesterase serum membantu menilai fungsi sintesis hati. Aktivitas cholinesterase serum menurun pada gangguan fungsi sintesis hati, penyakit hati kronik, dan hipoalbumin karena albumin berperan sebagai protein pengangkut cholinesterase. Penurunan cholinesterase 50%-70% dapat dijumpai pada sirosis dan karsinoma yang metastasis ke hati. Pengukuran cholinesterase serial dapat membantu untuk menilai prognosis pasien penyakit hati dan monitoring fungsi hati setelah trasplantasi hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STRUKTUR KEPENGURUSAN HMJ ANALIS KESEHATAN PERIODE 2024

STRUKTUR KEPENGURUSAN HMJ ANALIS KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES BENGKULU      PERIODE TAHUN  2024 BADAN PENGURUS HARIAN (BPH) Ketua           ...