CHOLINESTERASE
Cholinesterase dikenal sebagai enzim
yang menghidrolisis asetil kolin menjadi asam asetat dan kolin. Cholinesterase atau disebut enzim asetylcholinesterase adalah suatu enzim
yang terdapat didalam membran sel terminal saraf kolinergik juga pada membran
lainnya, seperti dalam plasma darah, sel plasenta yang berfungsi sebagai
katalis untuk menghidrolisis acetylcholine menjadi choline dan acetat.
Acetylcholine adalah suatu agen yang terdapat dalam fraksi ujung syaraf dari
sistem syaraf yang akan menghambat penyebaran impuls dari neuron ke post
ganglionik.
Cholinesterase disintesis didalam hati atau liver, terdapat dalam sinaps,
plasma darah dan sel darah merah. Sekurang-kurangnya ada 3 jenis cholinesterase
utama, yaitu enzim cholinesterase yang terdapat dalam sinaps, cholinesterase
dalam plasma, dan cholinesterase dalam sel darah merah. Cholinesterse sel darah
merah merupakan enzim yang ditemukan dalam sistem saraf, sedangkan
cholinesterase plasma diproduksi didalam hati. Cholinesterase dalam darah
umumnya digunakan sebagai parameter keracunan pestisida, karena cara ini lebih
mudah dibandingkan pengukuran cholinesterase dalam sinaps.
Ada
dua jenis cholinesterase
didalam tubuh, yaitu cholinesterase I atau cholinesterase sejati
serta cholinesterase
II atau pseudokolin esterase.Enzim yang kedua ini disebut juga sebagai asilkolin asilhidrolase atau benzoil cholinesterase.Enzim
ini terdapat dalam sel darah merah, paru-paru, ujung saraf, lempeng motorik di
sambungan saraf otot rangka, limpa,
dan substansi kelabu dari otak.Di dalam tubuh, enzim ini dengan cepat sekali memecah asetilkolin menjadi asetat dan
kolin. Proses ini sangat penting
dalam pengantaran impuls saraf melalui sambungan saraf atau sinaps. Cholinesterase II
ditemukan dalam hati, jantung, pancreas, substansi putih dari otak dan serum.
Meskipun fungsi enzim ini dalam fisiologi
belum diketahui, akan tetapi pengukuran enzim ini secara klinis bermanfaat. Sedikit sulit untuk membedakan kedua
jenis cholinesterase ini, oleh karena keduanya sama-sama dapat
menghidrolisis substrat sintesis
asetilkolin bromida menjadi ion asetat.
Pengukuran
aktivitas enzim cholinesterase serum membantu menilai fungsi sintesis hati.
Aktivitas cholinesterase serum menurun pada gangguan fungsi sintesis hati,
penyakit hati kronik, dan hipoalbumin karena albumin berperan sebagai protein pengangkut
cholinesterase. Penurunan cholinesterase 50%-70% dapat dijumpai pada sirosis
dan karsinoma yang metastasis ke hati. Pengukuran cholinesterase serial dapat
membantu untuk menilai prognosis pasien penyakit hati dan monitoring fungsi
hati setelah trasplantasi hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar